Lele, secara ilmiah terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatera Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia), ikan 'keli' untuk lele yang tidak berpatil sedangkan disebut 'penang' untuk yang memiliki patil (Kalimantan Timur).
Di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), gura magura (Srilangka), dan 鲇形目 (Tiongkok). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air. *sumber Wikipedia
disini saya akan menjelaskan tentang beternak lele menggunakan kolam terpal.
Keunggulan:
- Praktis dan mudah
- Investasi kecil
- Tidak mudah terkena banjir
- Kontaminasi dengan tanah yang tidak diketahui kualitasnya dapat dihindari
- Kontrol terhadap kualitas dan kuantitas air lebih mudah
- Mudah melakukan pengeringan dan pembersihan
- Mudah melakukan panen
- Bisa dipindahkan
Jenis budidaya:
a. Budidaya Lele untuk Pembibitan
Bagi anda yang ingin menjalankan bisnis budidaya lele di segmen
pembibitan harus memahami bahwa bisnis ini cukup menjanjikan, karena setelah telur menetas bibit lele langsung bisa dijual
ke para peternak lele.
Sementara secara teknis bibit lele bisa memiliki ukuran 2-3 cm
setelah usia penetasan sudah sekitar sebulan. Biasanya pengembangan
bibit lele dilakukan pada kolam yang berlumpur. Biasanya di sawah
dengan ukuran yang luas. Namun hal ini bisa juga di lakukan namun
sebaiknya dilakukan di kolam yang berukuran besar agar bibit cepat
besar. Apabila kolam terpal berukuran kecil, maka sebaiknya bibit yang
dimasukan dalam jumlah kecil saja. Sebagai penunjang pertumbuhan bibit
bisa di suplay dengan makanan berupa pelet setiap harinya.
Waktu yang dibutuhkan agar bibit tumbuh dengan ukuran 5-7 cm sekitar 2
bulan. Bibit yang telah menjapai ukuran ini memiliki harga jual yang
lebih baik dan bisa di pasarkan ke peternak lele.
b Budidaya Lele untuk Konsumsi
Bagi anda yang membudidayakan ikan lele dengan tujuan untuk di jual (lele konsumsi) maka sebaiknya membeli bibit berukuran 5-7 cm
lebih baik lagi bibit jenis lele Dumbo. pertimbanganya adalah ukuran bibit yang sebesar itu akan akan lebih
cepat tumbuh. Sehingga panen bisa berlangsung lebih cepat dalam kurun
3-4 bulan sudah bisa dipanen. Agar hasil lebih baik dan optimal, maka
sebaiknya di suplay dengan memberikan makanan seoptimal mungkin.
Budidaya lele untuk konsumsi lebih lebih aman dibanding pembibitan.
Karena ikan dengan usia besar lebih tahan terhadap penyakit yang
menyebabkan kematian.
Dalam pembuatan kolam terpal ini yang harus di perhatikan adalah
jumlah populasi dan luas kolam. Untuk populasi 100 ekor lele maka luas
kolam terpal yang dibutuhkan adalah (P 2m x L 1m x T 0,6m) P=panjang
l=lebar T=tinggi. Nah jika ingin mengembangkan dalam jumlah banyak
tinggal di kalikan saja dengan lebar tersebut. Contoh (P 4m x L 2m x T
0,6) bisa menampung 200 ekor lele dan seterusnya, yang perlu di
perhatikan adalah panjang dan lebar kolam.
Bahan:
- Terpal
- Kayu/ bambu / batako / papan / tanah
- Alat lain penunjang pembuatan kerangka
Kolam bisa dibuat dengan kayu/bambu sebagai kerangka, batako, ataupun tanah.
Untuk kolam dengan tanah bisa dengan menggali lobang di tanah kemudian
dilapisi terpal. Sedangkan untuk kolam dengan kerangka kayu/ papan/
batako bisa di buat di atas permukaan tanah. Sebaiknya kolam diberikan
pelindung peneduh di salah satu bagian kolam. Karena lele merupakan ikan
yang suka bersembunyi.
Pemeliharaan dan Perawatan
Sebelum bibit dimasukan ke kolam sebaiknya kolam di
isi dengan air terlebih dahulu kemudian membuat air agar kaya akan
plankton (sejenis biota air yang bisa menjadi makanan bibit). Caranya
dengan memberikan pupuk kompos dari kotoran sapi kedalam air secukupnya
kemudian biarkan selama tiga hari sehingga plankton bisa hidup dan
berkembang.
Agar cepat berkembang sebaiknya lele
juga di suplay dengan makanan berupa palet. Pemberian palet bisa
dilakukan sebanyak 2 kali sehari. Namun akan lebih baik diberikan lebih
dari 2 kali dengan porsi yang lebih sedikit tentunya. selain palet bisa
juga di suplai dengan makanan alami seperti bekicot, kerang, keoang
emas, rayap dan lain-lain jika memang ada di sekitar kita. Makanan alami
ini selain menghemat pengeluaran juga sangat bermanfaat menunjang
kebutuhan gizi lele.
Pergantian air kolam juga diperlukan, meskipun lele termasuk jenis
ikan yang tahan terhadap kondisi berbagai jenis air. Akan tetapi dengan
kondisi air yang tidak di ganti dalam jangka waktu lama akan membuat
kualitas air menjadi buruk dan bau. Tentunya akan berdampak pada
munculnya bebagai penyakit yang bisa menyerang lele. Pergantian air
sebaiknya dilakukan dengan membuang 10-30% air di kolam dan menambahkan
jumlah yang sama, setiap seminggu sekali atau 2 minggu sekali, artinya
bukan mengganti semua air.
Ketika usia lele sudah mencapai 1 bulan di kolam maka seleksi dan
pemisahan harus dilakukan. Hal ini mengingat pertumbuhan lele tidak sama
antara satu dan yang lainya. Dengan memisahkan lele yang terlam bat
tumbuh bertujuan agar mereka tidak kalah bersaing mendapat makanan
dengan lele yang telah tumbuh lebih besar. Demikian tips budidaya ikan lele di kolam terpal agar bisa berhasil dan sukses, semoga bermanfaat.
Apa jadinya kehidupan ini bila kita tidak ada yang berani mencoba melakukan sesuatu apapun yang baru? -V Incent Van Gogh-