Laman

Senin, 02 Desember 2013

CARA TERNAK IKAN LELE MENGGUNAKAN KOLAM TERPAL

lele / ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.

Lele, secara ilmiah terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatera Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia), ikan 'keli' untuk lele yang tidak berpatil sedangkan disebut 'penang' untuk yang memiliki patil (Kalimantan Timur).
Di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), gura magura (Srilangka), dan 鲇形目 (Tiongkok). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air. *sumber Wikipedia

disini saya akan menjelaskan tentang beternak lele menggunakan kolam terpal.

Keunggulan:
- Praktis dan mudah
- Investasi kecil
- Tidak mudah terkena banjir
- Kontaminasi dengan tanah yang tidak diketahui kualitasnya dapat dihindari
- Kontrol terhadap kualitas dan kuantitas air lebih mudah
- Mudah melakukan pengeringan dan pembersihan
- Mudah melakukan panen
- Bisa dipindahkan

Jenis budidaya:
 a. Budidaya Lele untuk Pembibitan
Bagi anda yang ingin menjalankan bisnis budidaya lele di segmen pembibitan harus memahami bahwa bisnis ini cukup menjanjikan, karena setelah telur menetas bibit lele langsung bisa dijual ke para peternak lele.
Sementara secara teknis bibit lele bisa memiliki ukuran 2-3 cm setelah usia penetasan sudah sekitar sebulan. Biasanya pengembangan bibit lele dilakukan pada kolam yang berlumpur. Biasanya di sawah dengan ukuran yang luas. Namun hal ini bisa juga di lakukan namun sebaiknya dilakukan di kolam yang berukuran besar agar bibit cepat besar. Apabila kolam terpal berukuran kecil, maka sebaiknya bibit yang dimasukan dalam jumlah kecil saja. Sebagai penunjang pertumbuhan bibit bisa di suplay dengan makanan berupa pelet setiap harinya.
Waktu yang dibutuhkan agar bibit tumbuh dengan ukuran 5-7 cm sekitar 2 bulan. Bibit yang telah menjapai ukuran ini memiliki harga jual yang lebih baik dan bisa di pasarkan ke peternak lele.
 b Budidaya Lele untuk Konsumsi
Bagi anda yang membudidayakan ikan lele dengan tujuan untuk di jual (lele konsumsi) maka sebaiknya membeli bibit berukuran 5-7 cm lebih baik lagi bibit jenis lele Dumbo. pertimbanganya adalah ukuran bibit yang sebesar itu akan akan lebih cepat tumbuh. Sehingga panen bisa berlangsung lebih cepat dalam kurun 3-4 bulan sudah bisa dipanen. Agar hasil lebih baik dan optimal, maka sebaiknya di suplay dengan memberikan makanan seoptimal mungkin. Budidaya lele untuk konsumsi lebih lebih aman dibanding pembibitan. Karena ikan dengan usia besar lebih tahan terhadap penyakit yang menyebabkan kematian.

Persiapan Pembuatan Kolam Terpal
Dalam pembuatan kolam terpal ini yang harus di perhatikan adalah jumlah populasi dan luas kolam. Untuk populasi 100 ekor lele maka luas kolam terpal yang dibutuhkan adalah (P 2m x L 1m x T 0,6m) P=panjang l=lebar T=tinggi. Nah jika ingin mengembangkan dalam jumlah banyak tinggal di kalikan saja dengan lebar tersebut. Contoh (P 4m x L 2m x T 0,6) bisa menampung 200 ekor lele dan seterusnya, yang perlu di perhatikan adalah panjang dan lebar kolam.
Bahan:
- Terpal
- Kayu/ bambu / batako / papan / tanah
- Alat lain penunjang pembuatan kerangka
Kolam bisa dibuat dengan kayu/bambu sebagai kerangka, batako, ataupun tanah. Untuk kolam dengan tanah bisa dengan menggali lobang di tanah kemudian dilapisi terpal. Sedangkan untuk kolam dengan kerangka kayu/ papan/ batako bisa di buat di atas permukaan tanah. Sebaiknya kolam diberikan pelindung peneduh di salah satu bagian kolam. Karena lele merupakan ikan yang suka bersembunyi.

Pemeliharaan dan Perawatan
Sebelum bibit dimasukan ke kolam sebaiknya kolam di isi dengan air terlebih dahulu kemudian membuat air agar kaya akan plankton (sejenis biota air yang bisa menjadi makanan bibit). Caranya dengan memberikan pupuk kompos dari kotoran sapi kedalam air secukupnya kemudian biarkan selama tiga hari sehingga plankton bisa hidup dan berkembang.
Agar cepat berkembang sebaiknya lele juga di suplay dengan makanan berupa palet. Pemberian palet bisa dilakukan sebanyak 2 kali sehari. Namun akan lebih baik diberikan lebih dari 2 kali dengan porsi yang lebih sedikit tentunya. selain palet bisa juga di suplai dengan makanan alami seperti bekicot, kerang, keoang emas, rayap dan lain-lain jika memang ada di sekitar kita. Makanan alami ini selain menghemat pengeluaran juga sangat bermanfaat menunjang kebutuhan gizi lele.
Pergantian air kolam juga diperlukan, meskipun lele termasuk jenis ikan yang tahan terhadap kondisi berbagai jenis air. Akan tetapi dengan kondisi air yang tidak di ganti dalam jangka waktu lama akan membuat kualitas air menjadi buruk dan bau. Tentunya akan berdampak pada munculnya bebagai penyakit yang bisa menyerang lele. Pergantian air sebaiknya dilakukan dengan membuang 10-30% air di kolam dan menambahkan jumlah yang sama, setiap seminggu sekali atau 2 minggu sekali, artinya bukan mengganti semua air.
Ketika usia lele sudah mencapai 1 bulan di kolam maka seleksi dan pemisahan harus dilakukan. Hal ini mengingat pertumbuhan lele tidak sama antara satu dan yang lainya. Dengan memisahkan lele yang terlam bat tumbuh bertujuan agar mereka tidak kalah bersaing mendapat makanan dengan lele yang telah tumbuh lebih besar. Demikian tips budidaya ikan lele di kolam terpal agar bisa berhasil dan sukses, semoga bermanfaat.

Apa jadinya kehidupan ini bila kita tidak ada yang berani mencoba melakukan sesuatu apapun yang baru? -V Incent Van Gogh-





Minggu, 01 Desember 2013

MEMBUDIDAYAKAN ( Ikan Balita ) IKAN MAS / IKAN KARPER

Salam Sejahtera bagi kita semua, sekedar ingin berbagi pengalaman dalam mebudidaya ikan mas (ikan balita) kolam diarea pesawahan.
ada beberapa Faktor-faktor yang menyebabkan pemeliharaan ikan mas di sawah banyak digemari dan juga sering dilakukan oleh petani antara lain adalah sebagai berikut:
a. Modal yang dibutuhkan untuk menanam bibit adalah untuk membeli benih ikan mas atau dengan upaya membuat penetesan sendiri.
b. Waktunya relatif singkat, sehingga pendapatan dana tambahan bisa dipertaruhkan tergantung ukuran awal menanam benih. 

Tidak semua sawah dapat diusahakan untuk pemelihara ikan mas. Sawah tadah hujan sulit untuk dimanfaatkan karena suplay air sangat terbatas dan hanya mengandalkan sumber air hujan. Sebelum memutuskan untuk memelihara ikan, kiranya perlu mengetahui pemilihan lokasi untuk dijadikan area pemeliharaan. Hal ini sangat penting agar pemeliharaan ikan mas di sawah optimal & banyak menguntungkan antara lain sebagai berikut.

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pembudi daya, antara lain sebagai berikut:
1. Dekat sungai irigasi / Danau.
Lokasi sawah yang dekat sungai irigasi, Danau atau sumber air lainnya sangat cocok untuk dijadikan tempat pemeliharaan ikan mas, karena media hidup ikan mas harus banyak air. Untuk menjaga keamanan ikan-ikan yang dipelihara di sawah, sebaiknya saluran irigasi harus dilengkapi dengan penutup di bagian pintu masuknya air. Agar air yang mengalir ke sawah tidak terlalu keruh juga akan terlepas dari gangguan racun yang bisa mematikan ikan mas.
2. Daerah bebas banjir.
Lokasi sawah yang dapat dijadikan tempat pemeliharaan ikan mas harus terbebas dari banjir. Hal ini untuk menghindari resiko banjir. Para petani harus memperhatikan letak sawah, posisi dan kondisi sumber air. Nilai hal ini diabaikan oleh para petani, tidak mustahil usaha pemeliharaan ikan mas di sawah akan mengalami karugian, karena ikan akan kabur dan hanyut terbawa banjir.
3. Letak sawah lebih landai dilihat dari ketinggian tempat / lokasi.
Letak sawah yang melandai akan memudahkan air masuk dan keluar dari irigasi menuju persawahan tanpa harus memakai pompa. Lokasi sawah yang baik untuk pemeliharaan ikan mas di sawah, ketinggian tempat pemeliharaan ikan mas di sawah adalah kurang dari 1.000 meter dpl. Sawah didaerah dataran tinggi atau daerah yang ketinggiannya lebih dari 1.000 meter dari permukaan laut, kurang baik karena suhu air dan udara lebih dingin. Akibatnya, untuk beberapa jenis ikan mas tertentu laju pertumbuhannya menjadi terhambat.
 
Cara agar pemeliharaan ikan di sawah memiliki keuntungan yang cukup tinggi dan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, diantaranya :
1. Persiapan.
Sebelum benih ikan ditebarkan, sawah harus diperiksa/dilihat terlebih dahulu, agar semua pemetang tidak bocor. Hal ini dapat menyebabkan ketinggian air kurang sesuai dengen kebutuhan. Di pintu pemasukan dan pengeluaran air sebaiknya di pasang jenis saringan agar ikan tidak naik dan tidak lolos dari populasinya.
2. Pemeliharaan.
Hal yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan ikan di sawah adalah mengontrol pematang sawah, jangan sampai ada bagian yang bocor. Ketinggian air sebaiknyadipertahankan sesuai dengen kebutuhan. Pertumbuhan ikan dapat dipacu dengan mengoptimalkan pertumbuhan pakan alami seperti plankton dan cacing.
3. Panen.
Pemanenan dapat dilakukan secara serempak yaitu memanen semua ikan yang dipelihara dan sebaiknya pada saat memanen dilakukan pada pagi hari atau bisa juga pada sore hari karena suhu lingkungan relatif rendah. Cara panen mula-mula air di sawah disurutkan secara perahan-lahan, sehingga air akan tinggal di bagian yang paling dalam dari areal sawah/kolam. Ikan ditangkap dengan memakai sair atau seser secara hati-hati, ingat Kualitas ikan harus dijaga. Jangan sampai tubuh ikan menjadi luka akibat pemakaian alat yang tidak hati-hati. Ikan-ikan hasil tangkapan dapat ditampung sementara di jaring yg sudah kita siapkan disaluran air yang mengalir supaya kondisi ikan tetap segar dan bersih dari lumpur.

Serangan hama dan pengakit dapat menyebabkan kegagalan pemeliharaa ikan mas di sawah. Selama ini, serangan hama dan penyakit ikan yang dipelihara di sawah balum menimbulkan kerugian yang cukup besar seperti yang terjadi pada pemeliharaan ikan mas di kolam. Hama biasanya menyerang ikan dengan cara memangsa. Untuk itu, para petani yang ingin memelihara ikan mas di sawah sebaiknya memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang cara cara pengendalian serangan hama dan penyakit ikan mas (contoh : Biawak, Ular, Kodok dan Burung, seperti burung blekok, kuntul dan bangau, juga termasuk hama potensial menyebkan kerugian pemeliharaan ikan mas di sawah). Ada dua kelompok besar yang dapat menyebabkan ikan mas sakit, yaitu mikroorganisme dan faktor lingkungan. Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit adalah parasit. Contoh parasit yang menyerang ikan mas adalah virus, jamur, bakteri, protozoa, cacing dan udang-udang renik. Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan ikan mas mati adalah sifat fisik ada kimia air yang tiadak cocok untuk kehidupan ikan mas adalah suhu. Penyakit juga bisa timbul karena pakan yang kurang baik.
Selain suhu, kandungan oksigen yang terlarut juga berpengaruh terhadap kehidupan ikan. Kandungan oksigen terlarut rendah, dapat menyebabkan nafsu makan ikan mas berkurang. Jika hal ini berlanjut, ikan mas akan menjadi lemah dan lebih midah terinfeksi penyakit atau parasit. Yang menyebabkan ikan mas sakit karena zat-zat beracun, kualitas pakan yang diberikan yang dapat menyebabkan radang di usus saluran kamanan.
 
Cara pencegahan terhadap penyakit yang menyerang ikan mas di sawah adalah sebagai berikut :
1. Harus tetap menjaga kondisi lingkungan sawah.
2. memberi pakan tambahan harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
3. menangani ikan mas saat panen harus dilakukan secara hati-hati agar tidak luka-luka.
4. mencegah masuknya binatang pembawa penyakit.

*pada saat musim hujan antisipasi Sawah/kolam banjir dan pada musim kering agar bisa mengatur air (apabila musim kering berkepanjangan lebih baik memanen lebih dini untuk menghindari kerugian lebih banyak lagi)* 

lokasi Pemeliharaan Ikan Mas (Ikan Balita) Kec.Pagaden kab.Subang Prov.Jawa Barat